Skip to main content

Posts

Showing posts from 2016

PUISI ROMAN PICISAN "AKU DAN JENUHKU" RCTI

PUISI ROMAN PICISAN "AKU DAN JENUHKU" RCTI Siang semua masih tetap yah jangan ganti-ganti blog tetap saja disini di  puisiromanpicisanhits.blogspot.com  karena akan selalu update puisi-puisi dari roman picisan maupun puisi karya penyair yang lain, jangan lupa langganan yah dan jangan lupa juga kunjungi youtube saya di  Aditiya Arts , udah jangan kelamaan cape juga jarang ngetik nih. "aku dan jenuhku, bersama membisu terlalu jauh untuk meraih bintang yang sedang ku tatap aku dan senyumku, mengikuti diam dan termenung meratapi mimpi yang kini hilang dalam sekejap" selesai deh ngetiknya dikt sih tapi lagi agak males saja tapi buat pengunjung tak apalah asal sama-sama suka puisi kenapa tidak saling berbagi, kalau tau makna pusi di atas bisa kalian klik di contact us yah terus tulis maknanya. puisi diambil dari drama remaja ROMAN PICISAN Arbani yasiz & Adinda Azani  puisiromanpicisanhits.blogspot.com

Puisi CHAIRIL ANWAR Aku

CHAIRIL ANWAR AKU Kalau sampai waktuku ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau tak perlu sedu sedan itu aku ini binatang jalang dari kumpulanya terbuang biar peluru menembus kulitku aku tetap meradang menerjang luka dan bisa kubawa berlari berlari hingga hilang pedih perih dan aku lebih tidak perduli aku mau hidup seribu tahun lagi. Oleh: Chairil Anwar

Puisi AADC Aku Ingin Bersamanya Selamanya

A A D C Aku Ingin Bersamanya Selamanya Ketika tunas ini tumbuh serupa tubuh yang mengakar setiap nafas yang terhembus adalah kata Angan, debur dan emosi bersatu dalam jubah berpautan  tangan kita terikat, lidah kita menyatu maka setiap apa yang terucap adalah sabda pendita ratu Diluar itu pasir, diluar itu debu tapi kita tetap menari, menari cuma kita yang tahu jiwa ini tandu, maka duduk saja maka akan kita bawa semua karena kita adalah satu. Oleh: Rako Prijanto

Puisi KAHLIL GIBRAN Kisahku

KISAHKU Dengarkan kisahku... dengarkan, tetapi jangan menaruh belas kasihan padaku karena belas kasihan menyebabkan kelemahan padahal aku masih tegar dalam penderitaanku... Jika mencintai cinta kita bukan dari diri kita, juga bukan untuk diri kita jika kita gembira kegembiraan kita bukan berada dalam diri kita, tapi dalam hidup itu sendiri jika kita menderita kesakitan kita tidak terletak pada luka kita, tapi pada hati nurani alam Jangan kau anggap bahwa cinta itu datang karena pergaulan yang lama atau rayuan yang terus menerus cinta adalah tunas pesona jiwa dan jika tunas ini tak tercipta dalam sesaat ia takan tercipta bertahun-tahun atau bahkan dari generasi ke generasi Wanita yang menghiasi tingkah lakunya dengan keindahan jiwa dan raga adalah sebuah kebenaran  yang terbuka namun rahasia ia hanya dapat difahami melalui cinta,  hanya dapat disentuh dengan kebaikan dan ketika kita mencoba untuk menggambarkannya, ia menghilang bagai...

Puisi AADC Tentang Seseorang

A A D C Tentang Seseorang Aku lari ke hutan, kemudian menyanyiku aku lari ke pantai, kemudian teriakku sepi-sepi dan sendiri aku benci Aku ingin bingar, aku mau dipasar bosan aku dengan penat dan enyah saja kau pekat seperti berjelaga jika ku sendiri Pecahkan saja gelasnya biar ramai, biar mengaduh sampai gaduh ada malaikat kecil menyulam jaring laba-laba belang di tembok keraton putih kenapa tak goyangkan saja loncengnya, biar terdera Atau aku harus lari ke hutan belok ke pantai? Oleh: Rako Prijanto

Puisi AADC Ada Apa Dengan Cinta?

A A D C Ada Apa Dengan Cinta? Perempuan datang atas nama cinta bunda pergi karena cinta digenangi air racun jingga adalah wajahmu seperti bulan lelap tidur dihatimu yang berdinding kelam dan kedinginan Ada apa dengannya meninggalkan hati untuk dicaci lalu sekali ini aku melihat karya surga dari mata seorang hawa Ada apa dengan cinta tapi aku pasti akan kembali untuk mempertanyakan kembali cintannya bukan untuknya, bukan untuk siapa Tapi untukku karena aku ingin kamu, itu saja. Oleh: Rako Prijanto

Puisi AADC2 Tidak Ada New York Hari Ini

A A D C 2 Tidak Ada New York Hari Ini Tidak ada New York hari ini tidak ada New York kemarin aku sendiri dan tak berada disini semua orang adalah orang lain bahasa ibu adalah kamar tidurku kupeluk tubuh sendiri dan Cinta, kau tak ingin aku mematikan mata lampu jendela terbuka dan masa lampau memasukiku sebagai angin meriang...meriang... aku meriang kau yang panas di kening, kau yang dingin di kenang. Oleh: M. AAN MANSYUR

Puisi AADC2 BATAS

A A D C 2 BATAS Semua perihal diciptakan sebagai batas membelah sesuatu dari sesuatu yang lain hari ini membelah membatasi besok dan kemarin besok batas hari ini dan lusa Jalan-jalan memisahkan deretan toko dan perpustakaan kota, bilik  penjara dan kantor wali kota, juga rumahku dan seluruh tempat di mana pernah ada kita Bandara dan udara memisahkan New York dan Jakarta resah di dadamu dan rahasia yang menanti di jantung puisi dipisahkan kata begitu pula rindu antara pulau dan petualang yang gila Seperti penjahat dan kebaikan dihalang ruang dan undang-undang seorang ayah membelah anak dari ibunya dan sebaliknya atau senyummu dinding di antara aku dan ketidakwarasan persis segelas kopi tanpa gula pejamkan mimpi dari tidur Apa kabar hari in? lihat tanda tanya itu jurang antara kebodohan dan keinginanku memilikimu sekali lagi. Oleh: M. AAN MANSYUR

Puisi SOE HOK GIE Mandalawangi - Pangrango

SOE HOK GIE Mandalawangi - Pangrango Senja ini, ketika matahari turun kedalam jurang-jurangmu aku datang kembali kedalam ribaanmu, dalam sepimu dan dalam dinginmu walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan dan aku terima kau dalam keberadaanmu seperti kau terima daku aku cinta padamu, pangrango yang dingin dan sepi sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada hutanmu adalah misteri segala cintamu dan cintaku adalah kebisuan semata malam itu ketika dingin dan kebisuan menyelimuti mandalawangi kau datang kembali dan bicara tentang kehampaan semua hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar terima dan hadapilah aku cinta padamu pangrango karena aku cinta pada keberanian hidup. Oleh: Soe Hok Gie